ASAL-USUL DESA
Menurut sumber cerita dari para sesepuh Desa Grujugan Lor, bahwa terjadinya Desa Grujugan Lor dimulai sekitar tahun 1700-an, pada Jaman Kerajaan Majapahit ada Seseorang Pengembara yang berasal dari Pulau Madura Orang tersebut bernama BUJUK ALAM YUNG SARI membabat hutan yang saat ini bernama Grujugan, seiring perkembangan jaman, Daerah atau hutan yang di babat oleh BUJUK ALAM YUNG SARI tesebut banyak di datangi oleh para pendatang dari luar yang kebetulan orang-orang tersebut berprofesi sebagai Guru Ngaji, Terbentuknya nama Grujugan di latar belakangi oleh sebuah kisah yaitu Pada suatu ketika ada seseorang yang berniat untuk mencari seorang Guru, lantas orang tersebut bertanya pada BUJUK “Ka’dimmah bedeh Guru” yang artinya “dimana ada Guru” lantas si BUJUK menjawab “Ka’dissak Guru Jugen” yang artinya “Disana ada Guru Juga” peristiwa tersebut yang melatarbelakangi, sehingga di berilah nama GRUJUGAN.
Pada awalnya Desa Grujugan Lor termasuk wilayah Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. Pada tahun 2006 ada Program perluasan/pemekaran kecamatan Tamanan menjadi Kecamatan Jambesari Darus Sholah, sejak ada Program Pemekaran tersebut Desa Grjugan Lor masuk pada wilayah Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso sampai pada saat ini.
1. Sejarah Pemerintahan Desa
NO | NAMA KEPALA DESA (TENGGI) | PERIODERISASI | KETERANGAN |
1 | Masdu | 1890 s/d 1927 | Tenggi Pertama |
2 | Pak. Rusti | 1927 s/d 1960 | Tenggi Ke Dua |
3 | Sujono Singo Pranoto | 1960 s/d 1984 | Tenggi Ke Tiga |
4 | Kuddus / H.Sobri | 1984 s/d 1990 | Tenggi Ke Empat (PLH) |
5 | Ayyub, Spd | 1990 s/d 2007 | Tenggi Ke Lima |
6 | Nurhasan | 2007 s/d 2013 | Tenggi Ke Enam |
7 | Zainuddin | 2013 s/d 2015 | Tenggi Ke Tujuh (Pj) |
8 | Nurhasan | 2015 s/d Sekarang | Tenggi Ke Delapan |
2. Sejarah Pembangunan Desa
Pada masa lalu Pembangunan yang ada Desa lebih banyak yang menggunakan dana swadaya murni masyarakat dengan cara gotong royong, misalnya Pembangunan jembatan, saluran irigasi, jalan dan lain-lain, sehingga Pembangunan yang ada di Desa benar-benar menjawab kebutuhan riil Masyarakat setempat, seiring perkembangan swadaya dan gotong royong sulit terwujud.
Pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan infrastruktur/fisik yang ada di Desa Grujugan Lor saat ini lebih banyak bertumpu pada sumber dana yang berasal dari Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, baik yang di lakukan secara Partisipatif yang dikelola langsung oleh masyarakat setempat maupun teknokratis yang di lakukan oleh kontraktor/cv.
Rencana Pembangunan Desa yang dilakukan hendaknya menjamin keterlibatan Partisipasi aktif Masyarakat, Dengan Konsep Pembangunan Partisipatif tersebut banyak Masyarakat maupun Kader Desa yang mendapat Pelatihan-Pelatihan tentang Pemberdayaan dan Proses rencana Pembangunan yang baik. Dengan berdayanya Masyarakat lokal maka Pembangunan yang ada di desa tidak hanya di lakukan oleh Pemerintah Desa maupun Lembaga-lembaga Desa saja, melaikan di laksanakan dan di kelola oleh Masyarakat setempat. Sehingga Pembangunan yang di lakukan akan menjawab kebutuhan riil masyarakat setempat dan ada rasa memiliki dari masyarakat sehingga pemiliharaan hasil Pembangunan dapat di laksanakan dengan baik.
Tabel Sejarah Pembangunan Di Desa Grujagan Lor
NO | TAHUN | KEGIATAN PEMBANGUNAN | SUMBER DANA | KET |
1 | 2007 | a. Pendopo Balai Desa
b. Jembatan c. Saluran Irigasi d. Plengsengan & Rabat Beton |
ADD
ADD ADD JPES (APBD Prov) |
Krajan
Karng Pande RT 01 Krajan RT 10 Krajan Rt 5 & 9 |
2 | 2008 | 1. Plengsengan
2. Pengsengan |
JPES (APBD Kab)
ADD |
Krajan 8
Cangkring |
3 | 2009 | 1. SPP
2. Jalan Telford 3. Jalan Rabat Beton 4. Plengsengan 5. Jalan Rabat Beton |
PNPM-MPd
PNPM-MPd PNPM-MPd ADD ADD |
Lor Sawah, Krajan
Karng Pande RT 01 Krajan Cangkring RT 20 Krajan Rt 09 |
4 | 2010 | 1. SPP
2. Jalan Rabat Beton 3. |
PNPM-MPd
ADD PNPM-MPd |
Krajan, K Pande
Krajan RT 10 |
5 | 2011 | Saluran Drainase
Saluran Drainase Rehap Kantor Desa Jembatan |
PNPM-MPd
PNPM-MPd ADD ADD |
Cangkring
Karang Paras Krajan Krajan Rt 05 |
6 | 2012 | TPT
Saluran Drainase Rehap Kantor Desa |
PNPM-MPd
PNPM-MPd ADD |
Cangring
Karang Pande Krajan |
7 | 2013 | Gedung TK Darmawanita
Gedung MD Jalan Paving |
PNPM-MPd
PNPM-MPd ADD |
Krajan
Cangkring Krajan RT 7 |
8 | 2014 | a. Gedung MD
b. Saluran Irigasi c. Rehap Kantor Desa d. Pavingnisasi |
PNPM-MPd
PNPM-MPd ADD BKD (APBD Prov) |
Krajan
Krajan Krajan Krajan |
Desa Grujugan Lor Mendapatkan Program Pembangunan yang berbasis Partisipatif yang di kelola langsung oleh masyarakat Pada tahun 2006 yaitu Program PPIP yang bersumber dari APBN dengan besaran dana Rp 200.000.000, sesuai dengan usulan Prioritas Masyarakat Desa Grujugan Lor dana Program PPIP tersebut di alokasikan untuk kegitan fisik berupa Rabat beton yang terdiri dari beberapa lokasi yaitu Dusun Lor Sawah Rt 03 dan Dusun Krajan RT 07, 08, 09 dan Rt 10. Kondisi bangunan Rabat beton tesebut saat ini perlu adanya perbaikan dan Pemeliharaan secara rutin, agar tingkat kemanfaatanya dapat belanjut.
Pada tahun 2009 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mpd) pertama kali di Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Pada tahun 2009 tersebut Desa Grujugan Lor Mengusulkan 3 (Tiga) usulan kegiatan yang menjadi Prioritas Masyarakat pada saat MKP dan MD PERENCANAAN yang terdiri dari :
- Usulan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) Yang terdiri dari 5 Kelompok, usulan tersebut berasal dari Musyawarah Khusus Perempuan (MKP).
- Jalan Telford Panjang 504M Lebar 3M, Dusun Karang Pande RT 01, Ususlan Tersebut berasal dari Musyawarah Khusus Perempuan (MKP).
- Jalan Rabat Beton Panjang 239M, Lebar 2,5M Dusun Krajan, Ususlan tersebut berasal dari Musyawarah Desa Perencanaan (MD-P)
Sesuai dengan hasil Musyawarah Antar Desa Prioritas (MAD-Prioritas) yang telah dilaksanakan di tingkat Kecamatan, ketiga Ususlan Prioritas Masyarakat Grujugan Lor tersebut dapat TERDANAI. Masyarakat Desa Grujugan Lor bersukur dan menikmati dampak positif dari hasil Pembangunan yang telah di laksanakan baik Pembangunan Fisik maupun Non Fisik berupa SPP yang sangat memberikan manfaat bagi Masyarakat Miskin Produktif yang kekurangan modal usaha.
Pada tahun 2010 Desa Grujugan Lor hanya mendapatkan kegiatan SPP baik yang Perguliran Maupun Program (kelompok baru), Desa Grujugan Lor Mendapat Peringkat Pertama untuk pengembalian SPP, selama tahun 2009 sampai pada tahun 2010 masyarakat sangat antosias mengembalikan dana yang telah di pinjamnya.
Pembangunan yang bersumber dari dana PNPM-MPd berlanjut sampai dengan tahun 2014, dimana pada tahun 2014 desa grujugan lor mendapat kucuran dana Rp 451.979.700,-. Dari dana tersebut untuk kegiatan ekonomi produktif dengan sasaran masyarakat miskin berupa Simpan Pinjam Khusus Perempuan Rp 51.500.000. dan Kegiatan Pembangunan Sarana Prasarana berupa Gedung MD Al Hasani dan Saluran Dranase dengan Rp 377.881.600
Setiap tahun Desa Grujugan Lor mendapat bantuan Dana dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso berupa Alokasi Dana Desa (ADD) yang besaran dana setiap tahun Fluktuatif (Pasang Surut). Pada tahun 2010 Masyarakat Desa Grujugan Lor melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dapat melaksanakan kegiatan Pembangunan Fisik berupa Jalan Rabat Beton di RT 10 Dusun Krajan, tidak hanya Pembangunan Fisisk saja, melainkan Pembangunan Kapasitas Manusia juga di laksanakan berupa Pelatihan-pelatihan, semua kegiatan tersebut bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2010. Begitu pula pada tahun 2014 Melalui Alokasi Dana Desa dapat Merehap Kantor Desa Grujugan Lor, dan Pemerintah Desa Grujugan Lor pada Tahun 2014 juga mendapatkan Bantuan Keuagan Desa Dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 60.000.000, dimana dari dana tersebut untuk kegiatan Pembangunan Pavingnisasi di dusun krajan.